Saturday 12 February 2011

Kita Hari Ini dan Hari Esok

Jatinangor, 11 Februari 2011

      Akhirnya ujian telah selesai, alhamdulillah meskipun ada beberapa kesalahan yang saya lakukan ketika ujian hari terakhir, tapi ya setidaknya itu mungkin yang terbaik.
    
      Sesampainya di bale, saya langsung tiduran memikirkan setiap jejak kehidupan saya mulai dari pertama kali masuk FK sampai akhir semester 1. Setelah saya pikir - pikir lagi, memang saya belum maksimal tampaknya. Tiba - tiba ada suara memanggil, "boy makan yuk boy"
Saya menjawab,"Nanti aja bang nanggung masih sore, mending sekalian makan malam."
Entah atas dasar apa saya akhirnya mau ikut makan juga (padahal gara - gara mau ditraktir. Tapi akhirnya saya juga yang gak mau, jadinya bayar sendiri - sendiri deh"

Sesampainya di Kantin Ratna,

Ngobrol, ngobrol, dan ngobrol. Suatu ketika mulai menjurus ke sesuatu yang serius.
tiba - tiba abang bilang, "Boy, kalo kita besar nanti pasti kita bakal tertawa melihat perjuangan kita, penghuni kamar 23 yang mahiwal"
Saya,"Pasti itu bang ahahahahahaha, kehidupan itu memang gak mesti lancar terus"
Abang, "Segaknya kita mempunyai cerita buat anak - anak kita"
Sontak saya berpikir (manusia memang benar - benar pembuat cerita yang indah ya, terlebih lagi bagi manusia yang awal kehidupannya terpuruk dan tiba - tiba melejit naik "kasta". Seperti sebuah kalimat pada buku sang pemimpi, "Manusia selalu berusaha mencari serpihan - serpihan jiwa, mozaik kehidupannya."

Intinya ya, segaknya kita memikirkan hari esok, tapi jangan dipikirin aja, benar - benar diresapi dan harus dilakukan semua rencananya.

"Kita hari ini adalah hasil dari susunan puzzle kehidupan hari kemarin. Kita hari esok adalah buah pencarian puzzle yang belum ditemukan." (Dimas Febrian Purnomo)

No comments:

Post a Comment