Wednesday 21 March 2012

Tetap Percaya, Kamu Adalah Manusia Pilihan Dimas



Jatinangor, 21 Maret 2012
Di Masjid Asysyifaa, Pukul 13.55 WIB

            Termenung dalam diam….
            Terdapat getaran, entah darimana asalnya….
           
Seketika saya merasakan betapa getaran ini menelusuri tiap – tiap ruas tulang. Dada terasa sesak, jantung seakan tidak bisa mengendalikan ritme detakannya lagi, dan sekujur tubuh seakan tidak bisa digerakkan.

Masih termenung……

Siluet ratusan mahasiswa tiba – tiba muncul dipikiran saya, ratusan mahasiswa yang berteriak – teriak, mengacungkan tangan, tatapan marah. Mereka seakan – akan merendahkan saya. Mereka mencemooh saya dan mengatakan saya tidak becus . Semuanya terasa begitu mencekam. Ada apa gerangan?

Getaran tubuh mulai melambat….
Menitikkan air mata…

Ya Allah, saya teringat dengan amanah saya. Amanah sebagai Ketua Bidang Pengembangan Potensi Mahasiswa. “PENGEMBANGAN POTENSI MAHASISWA”, batin saya. Saya mencoba mengulangi kalimat itu berkali – kali. Semakin saya mengatakan kalimat itu, semakin pula dada ini terasa sesak. Semakin cepat saya mengulangi kalimat itu, semakin pula air mata ini tak terbendungkan lagi.

Mengusap air mata…

Apakah saya masih belum maksimal dalam mengemban amanah saya sehingga saya seperti ini? Apakah saya justru membuat amanah ini semakin terdzalimi? Ampuni hamba ya Allah jika memang hamba seperti itu. Berilah petunjukMu ya Allah meskipun mungkin hamba tidak pantas menerima petunjuk itu. Mungkin sudah banyak dosa yang saya perbuat, mungkin sudah banyak perintahmu yang kadang saya lalaikan.

Ada suara hati yang lain…
Suara hati itu terdengar mantap…

Dia berkata, “Dimas, aku percaya, petunjuk itu pasti ada. Yang harus kamu lakukan adalah menikmati proses kamu menjadi seorang ketua bidang. Jangan memikirkan orang lain yang mungkin sedang merendahkan kamu atau mungkin sekarang sedang menikmati kesedihan kamu dan ketidakberdayaan kamu. Semua ini gak berjalan begitu saja, ada takdir Dimas. Allah telah memilih kamu untuk menjadi seorang ketua bidang. Dia pasti punya maksud tertentu. Yang penting kamu tetap semangat dan melakukan semuanya dengan potensi maksimal yang kamu bisa”

“Tapi kan……,” saya memotong

“Kenapa? Merasa lelah? Merasa gak kuat? Ingat kawan, tempat istirahat yang paling indah itu adalah surga, dunia hanyalah tempat istirahat sementara. InsyaAllah setiap peluh keringat kamu, setiap yang kamu korbankan, akan dibalas olehnya dengan tempat peristirahatan yang kekal”

“Iya kamu benar…..,” saya menambahkan

“Dimas…..”, suara hati itu memanggil
“Keluarin dong senyum kamu, bukan Dimas yang aku kenal kalo kamu murung begini”

“Iya, makasih ya ^_^”

“Nah gitu dong”


Smangat dan tetap tersenyuuuuuuuuum ^_^


            

No comments:

Post a Comment