Menepis
Keraguan
(Oleh:
Dimas Febrian Purnomo)
Jakarta, 13
Februari 2014
Hati terbelenggu
Menampilkan potret janji-janji usang
Terlunta ku menatap klise-klise itu
Yang semakin lama menenggelamkan idealitas
Tersadar betapa menyedihkannya diri ini
Panjang angan pendek tindakan
Mudah tertatih dengan segala keraguan ini
Seolah pasrah menghempaskan badan
Hati ini semakin tersadar
Bahwa hidup ini adalah pilihan
Memilih untuk terus terkapar
Atau terus mengalirkan darah perjuangan
Ya Allah, kami menyadari tubuh ini memiliki keistimewaan
Kami juga menyadari hati ini terwujud untuk
memuliakan
Namun, kemanakah kami harus melakukan tindakan?
Ketika setiap pasang bola mata terus mengekspresikan
kejenuhan
Ya Allah, bangkitkanlah kami dari kubur kefanaan
Kami rindu akan sebuah perjuangan
Kami rindu akan sebuah kemenangan
Dan kami rindu, akan sebuah senyum keikhlasan
Pada setiap kematian
No comments:
Post a Comment