Saturday 4 February 2012

Kebanggaan Terhadap Diri Sendiri

 
Jatinangor, 4 Februari 2012
Pukul 21.00

            “Meong, meong, meoooooooong”, suara kucing saling berkejaran di atas genting rumah dekat dengan kosan saya. Mereka tampak asyik sekali berlari – lari, menghiraukan segala aktivitas manusia yang terjadi di sekitar mereka dan segala risiko yang terjadi terhadap mereka karena ketidak hati – hatian mereka dalam menapaki genting – genting tersebut. Padahal, mungkin di bawah genting yang menjadikan tempat mereka berkejar – kejaran ada manusia yang sedang terjaga dalam tidurnya atau mungkin juga bisa jadi genting itu rapuh dan mereka bisa terjatuh kapan saja. Dasar kucing yang nakal. ^_^

           Malam ini udara terasa dingin sekali. Saking dinginnya, seakan – akan tidak membiarkan reseptor “saraf dingin” untuk beristirahat sejenak dalam hal melakukan pekerjaan untuk mengirim impuls dingin ke saraf ke otak. Jangkrik pun bahkan mungkin sekarang sedang bersembunyi di dalam peraduannya, untuk menghindari hawa dingin tersebut sehingga sudah sejak tadi tidak terdengar lantunan simphoni nyanyian mereka. Hhhh…, malam ini begitu sunyi, begitu tenang, hampir tidak ada suara sama sekali. Tiba – tiba jadi teringat dengan teman saya. Mungkin kalo dalam keadaan dan situasi seperti ini melankolisnya dia tiba - tiba langsung keluar kali ya. >_<

          Di tengah – tengah lamunan saya, entah kenapa jadi teringat akan sesuatu yang diperbincangkan antara Saya dan Shanan (teman di FK UNPAD, seseorang yang menurut saya jenius) tadi siang. Intinya kita membicarakan kalo bukan diri kita sendiri yang memuji kita ya siapa lagi? Kalo bukan diri kita sendiri yang bilang kita ganteng, ya siapa lagi?

          Pasti enak kali ya, ketika kita bangga dengan diri kita masing – masing. Bangga dengan yang diberikan Allah kepada kita, bangga dengan tubuh kita yang diciptakan sedemikian rupa. Bangga di sini bukan bermaksud sombong loh ya dan bukan juga bermaksud untuk overconfident, tetapi yang dimaksud bangga di sini adalah ketika kita mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan kepada kita.

          Terkadang kita tidak menyadari fenomena – fenomena ketidaksyukuran yang terjadi pada diri kita. Misal, iri dengan wajah tampan orang lain, merasa dirinya jelek, iri karena dia punya mobil sedangkan kita gak punya, atau ketika diejek teman – teman langsung jadi rendah diri.

           Nah, biasanya yang paling banyak makan korban untuk fenomena ketidaksyukuran adalah kalo diejek atau direndahkan orang lain nih. Banyak kalo orang yang gak tahan atau yang gak kuat, terkadang suka kehilangan percaya dirinya. Ayolah, buat apa mikirin apa kata orang lain yang menjelek – jelekkan atau merendahkan kita. Toh mereka gak bikin kita sukses. Malah bisa jadi membuat kita jatuh ke jurang yang dalam. Perubahan itu cuma kita sendiri yang bisa melakukannya, orang lain gak bakal bisa. Kalau kita aja gak percaya diri terhadap diri sendiri, gak bangga dengan diri sendiri, gak memuji kemampuan diri sendiri, siapa lagi? Percayalah, kita semua mempunyai keunggulan masing – masing. Percayalah kita semua diciptakan begitu indahnya oleh Allah swt, percayalah bahwa segala sesuatu yang ada pada diri kita merupakan kehendak yang adil dari Allah swt, dan percayalah sesungguhnya Allah swt. Maha Mengetahui atas segala apa yang telah Dia rencanakan terhadap masing – masing kita. YES, WE ARE STRONG AND WE CAN CHANGE THE WORLD.



Smangaaaaaaaaaaaaaat dan tetap tersenyuuuuuuuum! ^_^



“Your brain is the boss. Just think how to control your body become a good movement, and you will get the thing that you think.” (Dimas Febrian Purnomo)

No comments:

Post a Comment