Friday 15 February 2013

Pohonku Terus Tumbuh, Berbuah, dan Memberikan Kehidupan

Oleh Dimas Febrian Purnomo (Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad)

Mahasiswa adalah “agent of change”, atau bahasa indonesianya adalah agen perubahan. Mahasiswa dengan idealismenya yang tinggi dan selalu dipegang penuh membuat mahasiswa sangat prospektif untuk melakukan perubahan – perubahan konkret serta solutif yang tentu saja efektif dan efisien. Mahasiswa belum “terkontaminasi” oleh dunia politik yang kejam, hukum uang diatas segalanya, dan konspirasi – konspirasi pemerintahan, membuat pemikiran – pemikiran mahasiswa begitu bersih sehingga kebanyakan kreativitas – kreativitas tanah air muncul dari kalangan mahasiswa. Selain itu juga, mahasiswa adalah kumpulan orang – orang yang mempunyai semangat juang yang tinggi, intelektualitas yang tajam, dan orang – orang dengan pemikiran kritis. Hal itulah yang membuat mahasiswa menjadi orang – orang yang berada di barisan terdepan dalam membela kepentingan rakyat.

            Setiap institusi – institusi pendidikan tinggi, tentulah mempunyai organisasi – organisasi mahasiswa di dalamnya. Organisasi inilah yang merupakan ladang ilmu kepemimpinan bagi mahasiswa. Tempat dimana mahasiswa – mahasiswa mampu mengembangkan potensinya untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi orang banyak. Lihatlah betapa sebagian besar kampus sangat aktif kemahasiswaannya. Lihatlah ketika mereka mampu mengubah kebijakan – kebijakan yang ada di kampusnya. Itu semua merupakan hasil tempaan mereka ketika berorganisasi. Belum lagi setiap organisasi – organisasi tersebut terdapat sistem kaderisasi sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa persediaan mahasiswa – mahasiswa yang berkompeten cukup banyak. Bagai tumbuhan, mereka terus tumbuh dan berbuah. Buah itu bisa jatuh ke tanah kemudian muncul tunas tanaman baru.   

            Selain buah itu bisa memunculkan tunas baru, mereka dapat menyejahterakan setiap orang yang memakannya atau memanfaatkannya. Ya, Mahasiswa dengan tempaan – tempaannya ketika berorganisasi menjadikan mahasiswa mempunyai jiwa kepemimpinan yang matang untuk membela kepentingan rakyat. Bukan saja membuat konsep, melainkan mereka juga menjadi orang – orang terdepan yang langsung turun ke masyarakat sebagai upaya untuk membela kepentingan rakyat. Tentu saja, tujuan dari itu semua adalah rakyat sejahtera.

            Kesejahteraan rakyat bisa dinilai dari segi apapun misalnya pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dll. Namun dari itu semua permasalahan yang sangat besar terjadi pada tingkat kemiskinan yang tinggi di Indonesia. Bayangkan saja negara Indonesia yang dikenal sebagai surganya kehidupan dengan sumber daya alam yang sangat melimpah, namun rakyatnya masih banyak yang tidak sejahtera. Sektor – sektor industri sudah banyak yang menjadi milik individu – individu yang mempunyai kepentingan untuk meningkatkan kekayaannya sendiri. Masyarakat yang berada di sektor industri tersebut hanya bisa menjadi pegawai – pegawai industri tersebut. Kekayaan alam mereka sendiri sudah dieksploitasi oleh industri – industri tersebut. Lihatlah betapa mengenaskannya Irian Jaya. Mereka hanya bisa melihat truk truk yang datang dan pergi membawa emas – emas mereka. Namun, bisakah kita menyalahkan industri – industri tersebut? Tentu saja tidak. Mereka jelas sudah mempunyai kekuatan hukum yang sah untuk mengambil hasil alam itu semua.

            Kesejahteraan rakyat terjamin jika banyaknya masyarakat yang bekerja. Dengan bekerja mereka menghasilkan uang dan mampu menghidupi kehidupan mereka masing masing. Namun, kebanyakan orang Indonesia mempunyai pemikiran bahwa mereka harus menjadi pegawai untuk mendapatkan uang. Ditambah lagi, mereka juga mempunyai pemikiran yang ekstrim yaitu berpikir bahwa perkotaan adalah ladang untuk lowongan pekerjaan. Padahal fakta yang terjadi lowongan pekerjaan sangatlah terbatas, belum lagi mereka harus sesuai kualifikasi yang diminta oleh perusahaan.

            Solusi dari permasalahan itu semua adalah satu, yaitu membangun masyarakat yang mandiri dengan mempunyai lapangan usaha sendiri. Namun, hal yang biasanya menjadi hambatan masyarakat untuk membangun usaha mandiri adalah modal, kemauan, dan kreativitas dari masyarakat itu sendiri. Di sinilah mahasiswa bisa berperan dengan segala intelektualitas dan jiwa sosial tinggi yang dimilikinya.

            Peran mahasiswa dalam meringankan masalah modal bagi masyarakat adalah sebagai pengadvokasi dan pembentuk sistem permodalan. Misalnya untuk advokasi, mahasiswa pergi ke beberapa – beberapa sponsor untuk mengumpulkan modal. Selain itu juga proses advokasi bisa dilakukan di instansi pemerintahan misalnya, advokasi agar pemerintah daerah bisa meminjamkan lahan pemerintah yang belum digunakan untuk tempat usaha masyarakat. Lalu peran mahasiswa untuk membentuk sistem permodalan salah satu contohnya adalah misal ada desa A, di desa A mahasiswa membuat sistem permodalan “lumbung modal” desa A. Sistem itu berjalan dengan cara setiap keuntungan yang diperoleh dari usaha – usaha mandiri di masyarakat, sebagian kecil bisa disisihkan ke “lumbung modal” tersebut. Uangnya nanti dikumpulkan untuk membentuk modal bagi usaha – usaha lainnya. Tentu saja peran mahasiswa disitu sebagai pengatur regulasi keuangannya. Ketika sistem itu sudah matang, barulah masyarakat bisa mengambil alih.

            Mahasiswa bisa juga berperan dengan memberikan edukasi – edukasi ke masyarakat tentang keuntungan dengan membangun usaha sendiri. Mahasiswa dengan segala intelektualitasnya bisa memberikan tambahan semangat ke masyarakat sehingga meningkatkan keinginan dan keberanian mereka untuk membuat usaha sendiri. Tentu saja karena mahasiswa adalah orang – orang yang terjun langsung ke masyarakat, mereka bisa lebih dipercaya oleh masyarakat itu sendiri. Selain itu juga, proses edukasi – edukasi yang diberikan masyarakat bisa membuat masyarakat lebih kreatif dalam membuat usaha sendiri.

            Ketika semua itu berjalan sebagaimana mestinya dan masyarakat kebanyakan sudah memiliki usaha sendiri, seorang mahasiswa tentu saja tidak tinggal diam, mereka bisa menjadi controller dan evaluator bagi usaha – usaha yang dilakukan masyarakat. Mahasiswa bisa menjadi tempat untuk berkonsultasi terhadap permasalahan – permasalahan masyarakat dalam menjalankan usaha mereka. Mahasiswa juga bisa memberikan masukan – masukan yang baik bagi masyarakat untuk pengembangan usahanya sebagai hasil evaluasi yang dilakukannya.

            Insyaallah, buah – buah mahasiswa bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin. Layaknya pohon, mereka terus tumbuh, berbuah, dan memberikan kehidupan. 


                

No comments:

Post a Comment